Langsung ke konten utama

Upacara pemakaman mayat di Indonesia

10 Upacara Pemakaman Terunik yang Hanya Ada di Indonesia

Bagi hampir semua suku bangsa di Indonesia, kematian adalah momen yang sangat besar. Seperti halnya kelahiran atau pernikahan, kematian juga harus disambut dengan acara besar meski pun itu acara duka cita. Pelaksanaan  upacara ini dilakukan untuk menghormati orang yang telah tiada itu dengan baik atau untuk mencegah kesialan kalau jenazah tidak diperlakukan dengan baik.
Masing-masing suku bangsa di Indonesia memiliki tradisi pemakaman yang sangat unik. Bahkan, di belahan bumi mana pun tidak akan ditemukan upacara seperti ini. Yuk, simak upacara pemakaman apa saja yang kadang membuat banyak wisatawan datang untuk menyaksikan tradisi ini secara langsung.

1. Ngaben – Hindu Bali





Ngaben Bali [image source]
Ngaben Bali [image source]
Ngaben adalah salah satu upacara pemakaman paling unik yang ada di Bali. Dalam acara ini, jenazah akan dibakar bersama dengan benda-benda unik seperti patung, bunga, persembahan, dsb. Ngaben dilakukan sebagai simbol keikhlasan dari keluarga untuk melepas kepergian. Selain itu, ngaben juga digunakan untuk melepas roh dari keduniawian dan juga mengembalikan unsur Panca Maha Butha ke alam semesta. Oh ya, setiap tahun ngaben selalu menarik banyak sekali wisatawan untuk datang. Bahkan bule dari luar negeri sangat antusias saat mengikuti rangkaian acaranya.

2. Rambu Solo’ – Toraja










Rambu Solo Tana Toraja [image source]
Rambu Solo Tana Toraja [image source]
Rambu Solo’ adalah salah satu upacara adat yang sangat besar di Tana Toraja. Suku yang ada di sini akan melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran. Upacara rambu solo biasanya memerlukan persiapan hingga bertahun-tahun bagi mereka yang kurang mampu. Bagi yang berasal dari bangsawan persiapan akan berlangsung selama beberapa bulan saja. Pada upacara ini, keluarga akan melakukan penyembelihan banyak sekali kerbau. Hewan ini biasanya didapatkan dengan harga mahal sehingga tidak jarang rambu solo’ memerlukan dana hingga miliaran rupiah.

3. Pembakaran Jenazah dan Potong Jari – Suku Dani










Suku Dani [image source]
Suku Dani [image source]
Sebagai salah satu penghuni lembah Baliem, Suku Dani memiliki banyak sekali tradisi yang unik terutama untuk urusan kematian. Di suku, saat kematian seorang anggota keluarga tiba, beberapa di antara mereka akan memotong ruas jari. Tradisi unik dan agak ngeri ini dilakukan sebagai ungkapan rasa sakit dan sedih. Setelah memotong jari, mereka akan mandi di lumpur lalu mengelilingi jenazah yang dibakar dalam keadaan menangis.

4. Upacara Pemakaman Marapu – Sumba






Pemakaman Marapu [image source]
Pemakaman Marapu [image source]
Ada yang unik dari upacara yang dilakukan oleh warga dengan keyakinan Marapu di Pulau Sumba. Saat keluarga meninggal, mereka akan melakukan upacara yang cukup besar. Biasanya dalam upacara ini juga akan menyembelih hewan ternak untuk jamuan tamu yang datang. Bagi masyarakat marapu, tidak menyelenggarakan upacara pemakaman akan membuat keluarga jadi sial. Oh ya, jenazah orang yang telah tiada akan dimasukkan dalam sebuah kubur baru agar segera bersatu dengan leluhurnya di surga.

5. Tiwah – Suku Dayak






Tiwah Suku Dayak [image source]
Tiwah Suku Dayak [image source]
Tiwah adalah salah satu ritual pemakaman paling unik di kawasan Kalimantan Tengah dan dilakukan oleh suku Dayak. Upacara pemakaman tiwah  dilakukan setelah jenazah dikubur selama beberapa tahun sehingga tinggal tulangnya saja. Upacara ini dilakukan untuk menyempurnakan jenazah di upacara terakhir sehingga keterikatan dengan dunia nyata bisa segera dilepaskan. Upacara Tiwah biasanya dilakukan selama berhari-hari dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

6. Sirang-Sirang – Suku Batak Marga Sembiring





Sirang-Sirang [image source]
Sirang-Sirang [image source]
Sirang-sirang adalah salah satu upacara pemakaman dengan cara dibakar yang terjadi di Sumatra khususnya Batak Sembiring. Di masa lalu, saat pengaruh Hindu masih melekat dengan kuat, masyarakat di sini melakukan upacara pembakaran jenazah dengan cukup besar. Biasanya jenazah akan dibakar di dekat dengan sungai. Setelah jenazah menjadi abu, beberapa orang akan melarungnya ke dalam air sungai. Oh ya, pelarung abu harus mandi dengan bersih agar tidak kena sial atau diikuti roh dari jasad yang dibakar.

7. Pemakaman Trunyan – Bali





Trunyan Bali [image source]
Trunyan Bali [image source]
Pemakaman trunyan dikenal sangat unik sehingga menarik banyak sekali wisatawan dunia untuk datang. Di tempat ini, jenazah tidak dikubur di dalam tanah seperti yang banyak dilakukan di dalam tanah. Mereka yang sudah meninggal akan ditaruh di atas tamah. Mereka hanya akan ditutup dengan anyaman bambu agar tidak terlihat dari luar. Oh ya, pemakaman di Trunyan ini sama sekali tidak menimbulkan bau busuk. Pohon-pohon yang ada di sekitar sini dipercaya menyerap bau busuk dari mayat.

8. Mumifikasi – Suku Asmat





Mumifikasi Suku Asmat [image source]
Mumifikasi Suku Asmat [image source]
Suku Asmat yang terletak di Papua memiliki satu upacara pemakaman yang unik jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Beberapa orang yang memiliki kedudukan tinggi seperti kepala suku atau panglima perang akan dimakamkan menjadi sebentuk mumi. Tubuh mereka akan diolesi oleh zat tertentu lalu diletakkan di atas perapian sehingga terkena asap secara perlahan-lahan. Setelah beberapa tahun, mayat yang diposisikan duduk ini akan berwarna hitam dan disimpan di rumah pria untuk kelak dikeluarkan jika ada tamu yang datang.

9. Kuburan Bayi dalam Pohon – Toraja




Kuburan bayi Kambira [image source]
Kuburan bayi Kambira [image source]
Kubur bayi di dalam pohon Tarra terletak di kawasan Kambira, Tana Toraja. Bayi yang meninggal dan belum memiliki gigi akan dimasukkan ke dalam pohon yang penuh getah. Prosesi pemakaman ini sering disebut dengan Passiliran dan dilakukan secara sederhana, berbeda dengan Rambu Solo. Dipilihnya pohon Tarra sebagai maka karena pohon ini memiliki getah yang banyak. Getah ini diibaratkan sebagai air susu dan ruangannya dianggap sebagai rahim. Oh ya, pengembalian bayi ke dalam pohon Tarra juga dilakukan agar kelak bayi ini bisa lahir lagi dari rahim ibu yang sama.

10. Makam di atas Tanah – Dayak Benuaq




Makam Dayak Benuaq [image source]
Makam Dayak Benuaq [image source]
Berbeda dengan suku lain di Indonesia yang memakamkan keluarga di dalam tanah atau dikremasi. Suku Dayak Benuaq memakamkan keluarga di samping rumah. Jenazah dimasukkan di dalam sebuah kota kayu yang memiliki ukuran di dalamnya. Setelah jenazah ada di sana selama beberapa tahun dan tinggal tulang, maka dibongkar dan diletakkan ke tempat yang jauh lebih permanen. Upacara ini dilakukan beberapa tahun sekali dengan acara yang cukup besar dan dipenuhi nyanyian-nyanyian yang mendoakan keluarga yang telah meninggal.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permainan tradisional di indonesia

Senjata tradisional di Indonesia